Materi 06 - Prinsip Kerja Sistem Sinyal

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Sistem sinyal ini berfungsi untuk sarana komunikasi pengendara sepeda motor derngan pengguna di jalan lain seperti pejalan kaki, pengemudi mobil baik truck, bis dan lain sebagainya. Sebagian besar komponen system sinyal ini bekerja dengan menfaatkan tenaga listrik. Beberapa komponen system sinyal sudah dibahas pada pertemuan di beberapa waktu yang lalu sehingga tidak akan dibahas lagi di sini. Beberapa komponen tersebut adalah Lampu belakang, lampu kota/ Seinja/ posisi. Serta lampu plat nomor. Ketiganya menyala bersamaan dengan menyalanya lampu kepala maka diikutikan pada pembahasan dari system penerangan. Berikut adalah komponen-komponen system sinyal yang ada pada kendaraan sepeda motor.

  • Lampu Rem

Didalam kendaraan sepeda motor, lampu ini dibuat menjadi satu. Yang mana keduanya dibedakan dari nyala lampunya, dimana kalua lampu rem menyala lebih terang daripada lampu belakang. Lampu rem akan bias menyala sewaktu dipergunakan, baik itu rem depan ataupun rem belakang. Lampu rem berfungsi untuk dapat memberikan isyarat pada kendaraan lain agar tidak terjadi benturan saat sepeda motor tersebut mengerem. Lampu rem juga harus menggunakan cahaya yang berwarna merah dengan maksud sebagai mudah dalam pengelihatan dan juga dapat meningkatkan kewaspadaan. Lampu rem ini terdiri atas beberapa komponen, diantaranya :

    • Kabel dan konektor

Semua komponen kelistrikan tentu akan emmerlukan kabel untuk menghantarkan arus listrik agar bias bekerja. Penggunaan konektor dimaksudkan untuk bias memudahkan penggantian komponen jika terjadi kerusakan. Contohnya saat pergantian fitting pada lampu.

    • Bohlam lampu rem

Bohlam lampu rem menjadi satu dengan lampu belakang. Konstruksinya sama dengan bohlam lampu kepala, yang mana didalam nya satu bohlam ada 2 filamen yang berbeda. Bohlam lampu rem menggunakan jenis bohlam bayonet. Bohlam bayonet merupakan bohlam yang menggunakan pasak/pin untuk dapat mengunci bohlam dirumah lampu atau fitting. Fitting Bohlam bayonet memiliki alur untuk tempat pasak/pin.

    • Saklar lampu depan

Saklar lampu depan berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari baterai ke lampu rem jika hadlenya ditarik biasanya sih ada pada bagian kemudi di kanan. Dengan menarik handle rem depan, maka system rem depan akan bias bekerja. Dengan kata lain, lampu rem ini harus bias menyala untuk bias memberikan isyarat bagi pengguna jalan lain.

    • Saklar lampu rem belakang

saklar lampu rem belakang digunakan untuk dapat menghubungkan kan arus listrik yang datang dari baterai menuju ke lampu rem belakang. rem belakang umumnya berada pada posisi si di bawah sebelah kanan. pedal rem belakang yang diinjak akan membuat rem belakang bisa bekerja, maka lampu rem harus menyala untuk bisa memberikan sinyal bagi pengguna lain

  • Lampu Sein Atau Lampu Tanda Belok

Setiap kendaraan  sepeda motor biasanya sudah dilengkapi dengan lampu sein. Lampu ini dapat digunakan Kan untuk memberikan isyarat kepada pengguna lain. lampu sein juga gunakan pada sepeda motor yang hendak Akan berpindah jalur, contohnya dari tengah ke kiri jalan. pada beberapa apa kendaraan ada yang ditambahkan dengan lampu tanda bahaya atau lampu hazard. Lampu ini Ini digunakan biasanya dengan mengedipkan kedua lampu sein baik kiri maupun kanan secara bersamaan.

Lampu sein  terdiri dari beberapa komponen utama, diantaranya nya 2 pasang lampu,  flasher atau turn signal relay,  dan three way switch atau saklar lampu sein 3 arah. flasher merupakan komponen yang dapat membuat lampu sein berkedip dengan interval atau jarak waktu tertentu yaitu 60 sampai 120 kali per menit nya. terdapat beberapa  tipe flasher yaitu tipe kapasitor tipe bimetal dan tipe transistor.

    • Lampu Sein Dengan Flasher Tipe Kapasitor

Lampu sein yang menggunakan flasher tipe kapasitor ini masih  banyak digunakan pada kendaraan sepeda motor saat ini. misalnya rangkaian lampu sein yang menggunakan flasher tipe kapasitor sebagai berikut. cara kerjanya pada saat kunci kontak Berada di posisi on dan saklar lampu sein masih dalam posisi off, arus listrik mengalir ke L2 melalui plat kontak p lalu mengisi kapasitor. setelah saklar lampu Sein diarahkan ke salah satu lampu, arus listrik Juga mengalir ke L1 dan lampu Sein sebagai lampu menyala. kalau satu ini akan menjadi magnet.

Sesaat setelah kumparan L1 menjadi magnet, plat kontak P terbuka, sehingga arus listrik yang mengalir ke lampu menjadi kecil karena melewati hambatan dari R. kontak tetap dalam kondisi terbuka selama kumparan L2 masih menjadi magnet. L2 akan tetap menjadi magnet sehingga muatan listrik dalam kapasitor habis. 

Setelah muatan listrik di dalam kapasitor habis, kemagnetan pro-kontra L2 hilang sehingga kontak akan menutup kembali. arus listrik yang besar mengalir kembali ke lampu sehingga lampu akan menyala dan juga terjadi pengisian di dalam kapasitor nya proses ini akan berlangsung secara kontinyu sampai dengan saklar lampu sein tersebut dimatikan.

    • Lampu Sein Dengan Flasher Type Bimetal

lampu Sein ini mengandalkan kerja 2 buah bimetal untuk dapat mengatur kedipannya. Bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda biasanya Kuningan serta baja yang digabung menjadi satu. jika Bu metal dialirkan arus listrik, maka yang terjadi bimetal akan memuai sehingga panas yang dihasilkan oleh arus listrik. penggunaan dua logam yang berbeda tingkat pemuaiannya membuat kecepatan muai keduanya juga berbeda. Hal inilah yang membuat bimetal cenderung bengkok ke Salah satu sisi.

pada flasher tipe bimetal terdapat dua keping bimetal yang dipasang secara berdekatan dan masing-masing memiliki plat kontak pada salah satu ujungnya. pada saat saklar lampu sein digerakkan atau ditekan, arus listrik akan mengalir ke voltage coil yang membuat kumparan tersebut memanah serta bengkok. akibatnya adalah kedua plat kontak di bagian ujung bimetal tersebut terhubung dan arus listrik mengalir ke current coil, lampu Sein, dan akhirnya ke masa. saat lampu sein tersebut menyala dan current coil akan mulai bengkok menjauhi voltage coil.

Selanjutnya plat kontak terbuka akibat current coil yang membengkok, maka pada lampu Seinter sebut akan mati atau padam. selanjutnya current koil menjadi dingin setelah arus listrik yang mengalir Hilang Dan pada akhirnya bimetal nya akan kembali lurus. bimetal yang berada pada posisi lurus ini akan membuat plat kontak Pada current coil tersebut terhubung kembali dengan plat contact voltage coil. akibatnya arus listrik akan mengalir kembali untuk dapat menyalakan lampu sein. proses ini akan terus berlangsung selama saklar tersebut dinyalakan.

    • Lampu Sein Dengan Flasher Tipe Transistor

lampu sein dengan flasher tipe transistor sudah tidak menggunakan lagi komponen mekanis dan bekerja secara elektronis.  flasher tipe transistor menggunakan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa atau denyutan on off yang akan diarahkan ke  flasher atau turn signal relay melalui sebuah amplifier atau penguat pulsa listrik. selanjutnya fleser tersebut akan mematikan atau menghidupkan lampu Sein agar lampu sein tersebut tetap berkedip.

Flasher tipe transistor ini tidak menghasilkan bunyi saat dia bekerja serta dimensinya lebih kecil daripada flasher tipe mekanis.Flasher jenis ini lebih sering digunakan dalam lampu sein yang sudah menggunakan LED. harganya relatif lebih mahal daripada flasher tipe mekanis yang umumnya digunakan pada sepeda motor dengan tipe sein lampu bohlam.

  • Klakson Atau Horn

Klakson ini digunakan untuk memberikan isyarat berupa Bunyi atau suara yang dihasilkan. terdapat beberapa klakson,  yaitu klakson listrik, klakson udara,  dan klakson hampa udara. klakson yang paling banyak digunakan pada sepeda motor ialah klakson listrik titik klakson listrik ini terdiri atas diafragma, lilitan kawat, plat kontak, dan pemutus. konstruksi klakson listrik dapat kalian lihat sebagai berikut. 

Cara kerja klakson listrik dapat dijelaskan: sewaktu saklar klakson tersebut ditekan, arus listrik dari baterai akan langsung mengalir menuju saklar klakson coil atau selenoid, plat kontak, dan kemasa. selenoid yang dialirkan arus listrik berubah menjadi magnet dan akan menarik armature. armature kemudian membuka kontak sehingga arus listrik yang menuju ke masa terputus. dengan terputusnya arus listrik tersebut membuat kemagnetan pada selenoid hilang, sehingga armature kembali ke posisi awal atau semula. Hal inilah yang membuat plat kontak menutup dan menghubungkan arus listrik ke masa. proses ini akan berlangsung sangat cepat dan diafragma membuat armature bergetar lebih cepat sehingga dihasilkan resonansi suara. 

0 Response to "Materi 06 - Prinsip Kerja Sistem Sinyal"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel