3 Jenis Injektor Berikut dengan Penjelasan Lengkap

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Pada sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI) yang saat ini telah diterapkan hampir kepada semua kendaraan yang datang baru-baru ini. Hal ini dikarenakan kinerja yang baik dan saat penggunaan bahan bakar yang jauh lebih ekonomis merupakan sebuah alasan utama mengapa sistem EFI ini diterapkan pada kendaraan yang saat ini. 

Sistem injeksi pada bahan bakar dapat bekerja dengan menggunakan injektor, yang mana pada setiap injektor akan dapat menyemprotkan bahan bakar dengan menggunakan volume ideal di intake manifold. 

Akan tetapi, apakah kalian mengetahui bahwa pada fuel injector terdiri atas beberapa tipe. Inilah yang akan menjadi topik pembahasan kali ini, berikut ini akan kami jelaskan.

Jenis Fuel Injector Pada Engine

Terdapat tiga jenis injektor yang mana pada umumnya dipergunakan (baik yang menggunakan mesin diesel ataupun yang menggunakan mesin bensin), yaitu, jenis pegas injektor, injektor magneto, dan injektor listrik pizeo 

1. Jenis Pegas Injektor

Pegas injektor ialah berupa injektor yang menggunakan musim semi. Sifat pada pegas ini ialah fleksibel, dan fleksibilitas ini dipergunakan untuk dapat menekan nosel untuk nantinya dapat menutup. 

Mungkin Kalian sudah paham, injektor dapat menyemprotkan bahan bakar karena adanya celah kecil di nosel. Dalam kondisi OFF, celah nantinya dapat tertutup, akan tetapi ketika injektor ON, maka pada celah akan terbuka dan bahan bakar akan langsung disemprotkan. 

Pada tipe ini, pegas yang dipergunakan untuk dapat menekan nosel untuk menutup celah. Tetapi ketika tekanan pada bahan bakar naik secara spontan, pegas tersebut nantinya akan naik. Itu yang akan menyebabkan nosel untuk mengangkat dan nantinya celah akan terbuka.

Sederhananya, seperti pada gambar berikut ini.
Seperti yang terlihat pada gambar jelas sekali telah, menunjukkan tentang adanya suatu pegas di dalam tubuh injektor. Di bawah mata air ada juga shim, sedangkan pada bagian bawahnya ada juga nosel. 

Shim tersebut dapat berfungsi untuk dapat memulihkan kinerja injektornya, ini dikarenakan pada elastisitasnya pegas akan melemah sewaktu injektor dipergunakan secara terus menerus. Jika pada pegas melemah, maka celah pada nosel akan lebih lebar dari yang sebelumnya. Hal ini akan menyebabkan atomisasi bahan bakar lebih sedikit. 

Dengan demikian maka, shim yang lebih tebal dipergunakan. 

Injektor pada jenis pegas ini digunakan dalam mesin diesel konvensional, jenis tersebut akan membutuhkan pompa tekanan tinggi dengan kontrol individu.

Dengan kata lain sebelum waktu pengapian telah tercapai, maka pada tekanan bahan bakar di dalam injektor rendah. Ini akan dapat membuat pegas menekan nosel untuk melakukan penutupan. Akan tetapi, sewaktu hendakan akan pengapian tercapai, maka pada pompa dengan tekanan tinggi akan meningkatkan tekanan bahan bakar langsung secara spontan. 

Dapat dikatakan kalau injektor nantinya akan menjadi bagian pasif, karena pengontrol semprotan bahan bakar ialah pompa tekanan tinggi. 

2. Magneto injector

Magneto injector ialah jenis injektor selanjutnya, yang mana menggunakan magnet untuk dapat membuka celah dari nozzlenya. 

Ini juga disebut dengan injektor solenoid, dikarena injektor ini menggunakan solenoid untuk dapat menghasilkan magnet. 

Suntikan dari Magneto dapat bekerja sewaktu solenoid diberi tegangan, magnet akan terjadi. Magnet akan dapat memindahkan inti besi yang berada di tengah-tengah solenoid. 

Pergerakan inti besi akan dapat membuka celah nozzle. Secara sederhana, diagram magneto injector sebagai berikut.
Jelas terlihat kalau pada kontrol injektor tersebut terletak di bagian solenoid. Ketika solenoid MATI, maka pada celah nozzle nantinya akan ditutup tetapi sewaktu solenoid ON maka pada nosel akan dibuka. 

Perbedaan yang paling mencolok ialah tekanan bahan bakar. Pada tipe pertama, lebih ke arah tekanan bahan bakar ialah suatu frekuensi, hal ini dikarenakan pada tekanan akan naik ketika waktu pengapian tercapai. 

Akan tetapi, pada jenis injektor magneto, tekanan pada bahan bakar dibuat stabil agar tetap tinggi dikarenakan pada setiap injektornya akan dapat menyemprotkan. 

Jenis magneto ini merupakan jenis yang paling umum digunakan pada semua kendaraan, baik yang menggunakan diesel (common rail) atau mesin bensin (EFI). 

3. injektor pizeoelektrik
Dasarnya, pada jenis yang ketiga ini sama dengan tipe yang injektor magneto di mana kontrol utama tersebut terletak pada injektor. 

Akan tetapi, injektor yang tidak menggunakan magnet tersebut untuk membuka celah nozzle tetapi menggunakan yang namanya bahan khusus yang mana nantinya akan dapat mengempis ketika diberi kan energi. 

Bahannya ialah berupa irisan piezeo, ketika hendak akan diberikan suatu tegangan ribuan irisan pizeo di dalam tubuh injectornya maka nantinya akan runtuh. Deflasinya akan langsung menarik nozzle ke atas, dan itu membuat celah nozzle terbuka. 

Tipe ini masih sangat baru sehingga hanya beberapa produsen yang sudah menggunakan jenis injektor ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan Terkait dengan 3 Jenis Fuel Injektor Berikut Penjelasannya, Semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua.

0 Response to "3 Jenis Injektor Berikut dengan Penjelasan Lengkap"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel