Mengenal Lebih Dalam Sistem Injeksi Motor Diesel

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HhiroApriIto, Karawang - Mesin diesel dapat menghasilkan suatu tenaga dari sebuah proses pembakaran. Pembakaran tersebut akan dapat muncul dikarenakan adanya suatu bahan bakar diesel yang mana disemprotkan menuju ke udara dengan tekanan yang tinggi. 

Mungkin diantara kalian semua sudah ada yang mengerti, kalau pada mesin diesel yang menyala sendiri. Ini berarti kalau tidak perlu adanya pemicu api yang dapat menyebabkan pembakaran. 

Hal ini dapat terjadi dikarenakan pada suhu udara yang terdapat di dalam silinder melebihi titik bakar dari solar. 

Bagaimana dengan yang namanya suatu sistem bahan bakar di mesin diesel? Apakah sama saja dengan sistem injeksi yang menggunakan bahan bakar di mesin bensin? Berikut ini akan kami paparkan untuk kalian semua para pembaca.

Prinsip kerja sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem pada bahan bakar mesin diesel dapat bekerja dengan menggunakan prinsip tekanan, dalam hal ini terdapat dua ruang, yaitu adanya ruang ruang silinder dan juga saluran bahan bakar. 

Ruang silinder yang mana disini diisi oleh udara yang bertekanan tinggi, sedangkan pada saluran bahan bakar diisi oleh bahan bakar diesel yang sudah siap untuk dikirim ke silinder. 

Agar bahan bakar pada diesel keluar menuju ke silinder, dengan tekanan di saluran bahan bakar harus dibuat jauh lebih tinggi. 

Sehingga nantinya pada nosel akan terbuka, solar pun dapat keluar menuju ke silinder. 

Untuk menjadi undestand easilly, Membagi sistem injeksi pada bahan bakar diesel menjadi beberapa komponen, diantaranya.

1. Pompa bahan bakar
2. Selang bahan bakar
3. Pompa tekanan tinggi
4.Penyuntik

Pompa bahan bakar yang dipergunakan untuk dapat mengirim bahan bakar dari tangki menuju ke jalur injeksi pada bahan bakar. Pompa bahan bakar akan dapat bekerja dengan menggunakan motor listrik. 

Sedangkan pada pompa yang bertekanan tinggi ialah pompa khusus yang dapat memiliki tekanan tinggi. Fungsinya untuk dapat meningkatkan tekanan pada bahan bakar di dalam sebuah injektor hingga mencapai 1.500 bar. 

Meningkatnya tekanan pada bahan bakar diartikan kalau pada bahan bakar dapat keluar ke dalam silinder selama langkah pembakaran, seperti yang dimaksudkan sebelumnya kalau tekanan udara di dalam dinding silinder ketika dilakukannya langkah pembakaran tinggi. Maka akan membutuhkan tekanan bahan bakar lebih tinggi. 

Bagaimana cara kerja injektor? 

Fungsi pada injektor hanya sebagai bahan bakar diesel yang keluar dari saluran bahan bakar ke bagian silinder. Akan tetapi, bahan bakar yang telah dilepas harus dalam bentuk atomisasi. 

Hal ini bertujuan supaya solar mudah terbakar dan juga lebih spontan lagi. Untuk mendapatkan itu, adanya noozle di ujung injektor. Ini merupakan jarum yang meruncing yang menutup lubang. Sewaktu jarum nozzle sedikit terangkat, ada sedikit bukaan. 

Dengan adanya suatu tekanan bahan bakar tinggi, maka pada bahan bakar akan dapat menyemprotkan melalui celah nosel.

Perbedaan antara mesin diesel injeksi dan sistem injeksi mesin bensin

Dalam sebuah kendaraan yang akhir-akhir ini, adanya sistem injeksi pada bahan bakar tidak hanya dapat diterapkan dengan yang menggunakan mesin diesel saja tetapi juga diterapkan pada kendaraan dengan mesin bensin. Dimana letak bedanya ?, Berikut ini kami akan bahas untuk kalian semua. 

1. Posisi injektor

Posisi injektor yang ada didalam mesin diesel, ada di bagian dalam silinder. Ini berarti bahwa pada silinder akan dapat berinteraksi langsung dengan pembakaran yang terdapat didalam silinder. 

Sedangkan pada injektor yang menggunakan mesin bensin terletak pada intake manifold. 

2. Timming

Pembakaran yang terdapat pada mesin diesel terjadi dikarenakan bahan bakar solar disemprotkan ke udara yang bersuhu tinggi di dalam silinder. Dengan kata lain ialah, solar disemprotkan di awal langkah pembakarannya.

Sementara sewaktu pembakaran yang terdapat pada mesin bensin terjadi dikarenakan pada busi yang dipicu dalam campuran bahan bakar dengan udara yang bertekanan tinggi (AFM). Artinya adalah, bahan bakar mesin bensin keluar selama langkah hisap. 

3. Tekanan bahan bakar

Mesin diesel akan membutuhkan tekanan dengan bahan bakar tinggi yang tinggi yaitu mencapai 1.500 bar, dikarenakan pada bahan bakar yang akan disemprotkan langsung di udara yang bertekanan tinggi. 

Akan tetapi, pada mesin bensin hanya dapat membutuhkan tekanan pada bahan bakar sekitar 100-200 bar karena pada bahan bakar yang disemprotkan ke intake memiliki tekanan yang jauh lebih rendah. 

4. Rasio bahan bakar udara Rasio

Rata-rata A / F pada kendaraan dengan mesin bensin sekitar 14.6: 1. Artinya ialah 14.6 molekul udara sama dengan 1 molekul dari bensin. 

Sementara pada kendaraan dengan mesin diesel dapat bekerja pada campuran ramping. Rasio A / F dari mesin diesel lebih besar dari 18 (1 bahan bakar molekul sama dengan 18 molekul udara atau lebih besar).

Jenis sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel

Ada beberapa jenis yang terdapat pada sistem injeksi bahan bakar di kendaraan mesin diesel, yang mana dari setiap jenis memiliki karakter dan juga kekuatan. 

Secara umum, ada dua tipe 

1. Injeksi Konvensional
Sistem injeksi konvensional dapat bekerja secara mekanis. Komponen yang paling dominan ialah pompa dengan tekanan tinggi, Yang mana pada komponen ini akan dapat mengatur semuanya. 

Waktu penyemprotan dari bahan bakar tersebut dapat diatur oleh pompa yang bertekanan tinggi, lalu  jumlah bahan bakar yang nantinya disemprotkan juga dapat diatur oleh pompa yang bertekanan tinggi pula. 

Cara kerjanya, ialah pompa yang bertekanan tinggi akan dapat meningkatkan tekanan bahan bakar di dalam suatu injektor hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Saatnya ialah ketika proses pada pembakaran awal 

Di sini, pada injektor bertindak sebagai bagian pasif yang dapat menyemprotkan bahan bakar ketika dengan tekanan bahan bakar yang meningkat. 

Sistem injeksi konvensional juga terbagi menjadi dua jenis, 

1. Sistem injeksi Inline, jenis ini memiliki pompa yang bertekanan tinggi dengan konfigurasi garis.

2. Sistem injeksi rotary, tipe ini memiliki pompa dengan tekanan tinggi dengan konfigurasi berputar (seperti distributor dalam penyalaan konvensional) 

Jenis dari konvensional ini memiliki kelebihan dalam rentang hidup yang cukup awet, dan juga mudah untuk dirawat. 

Akan tetapi, itu kurang dalam hal efisiensi dan juga dalam segi emisi. Karena itu, jenis ini banyak diterapkan pada kendaraan truk atau bus. 

2. Sistem injeksi common rail
Sistem injeksi pada umumnya dapat bekerja secara elektronik. Dengan kata lain ialah, semuanya sudah diatur oleh serangkaian Sensor-ECu-Actuators (sama seperti pada kendaraan dengan mesin EFI). 

Pada tipe ini, pompa yang bertekanan tinggi hanya dapat bekerja untuk dapat meningkatkan tekanan bahan bakar secara terus menerus. Yang dimaksudkan ialah, saat mesin sedang berjalan, pompa dengan tekanan tinggi akan dapat menekan penuh lebih stabil. 

Sementara untuk dapat mengatur waktu dan volume bahan bakar, itu diatur yang bernama injektor (yang dikendalikan oleh ECU). 

Cara kerjanya, ialah pada pompa bahan bakar akan dapat meningkatkan tekanan bahan bakar menjadi 2.500 bar sehingga pada tekanan ini rel bahan bakar akan menjadi stabil pada 2.500 bar (tekanan lebih besar dari pada tipe konvensional). Ketika waktu pengapian tercapai, ECU akan dapat membuka nosel sehingga bahan bakar dapat disemprotkan menuju ke dalam silinder.

Keunggulan dari sistem injeksi common rail lebih efisien, dan juga kinerja lebih maksimal, dan emisi lebih baik. 

Tetapi dalam hal perawatan jauh lebih rumit dan pastinya mahal. Oleh karena itu, biasanya yang menggunakan commonrail ini kebanyakan diterapkan pada kendaraan SUV, MPV dan beberapa pada kendaraan yang menggunakan mesin berat.

Demikian informasi yang dapat kami samapikan untuk kalian semua. Semoga informasi ini dakan dapat bermanfaat untuk kalian semua, terkait pengenalan lebih dekat dengan Sistem Injeksi pada Kendaraan Diesel.

0 Response to "Mengenal Lebih Dalam Sistem Injeksi Motor Diesel"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel