Lengkap Mempelajari Tentang Motor Starter

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Sistem Starter merupakan rangkaian dari pada mekatronika yang  memiliki sebuah fungsi untuk dapat memutar poros engkol menggunakan energi listrik saat akan menyalakan mesin.

Fungsi utama dari sistem starter ialah untuk dapat menggantikan fungsi dari kick stater yang ada pada mesin kendaraan sepeda motor. 
Inilah alasannya kenapa rangkaian ini disebut dengan rangkaian mekatronika ? dikarenakan pada sistem ini meliputi rangkaian dari mekanikal untuk dapat memutarkan flywhel serta rangkaian elektrikal sebagai tenaga untuk dapat menggerakan motor. 

Prinsip Kerja Sistem Starter
Motor starter akan dapat bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Pada proses inilah disebut dengan kaedah fleming left hand. "apabila terdapat arus listrik yang mengaliri konduktor, sementara konduktor tersebut terletak didalam medan magnet. Maka konduktor tersebut akan terdorong sesuai garis gaya magnet ".

Keterangan : Jari tengah untuk menunjukan arah arus, sedangkan jari telunjuk menunjukan arah medan magnet, dan jempol menunjukan kemana arah gaya dorongan.

Komponen sistem motor starter
  • Batterai
  • Ignition Coil
  • Stater Clutch
  • Motor Stater
  • Field Coil
  • Amarature Coil
  • Brush (Sikat)
  • Pinion Gear dan Drive Lever.
Cara Kerja Sistem Motor Starter
  • Cara kerja motor starter, dimulai dengan memutar kunci kontak.
  • Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay utama akan langsung terhubung, sehingga akan dapat menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan. Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan langsung terhubung maka arus akan dapat mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.
Dikarenakan pada terminal 50 dialiri arus listrik, nantinya akan dapat menyebabkan kemagnetan pada pull in coil. Dan pull in coil dapat bergerak ke arah hold in coil. Yang dimaksudkan adalah, gerakan dari pull in coil akan dapat mendorong drive lever sehingga nantinya pada bagian dari pinion gear terkait dengan flywheel.

Rangkaian Sistem Starter dengan relay
Disinilah, dorongan yang diberikan oleh pull in coil tidak hanya untuk dapat menggerakan pinion. Akan tetapi juga dapat menggerakan pull in coil menuju hold in coil. Akibat yang terjadi adalah, hold in coil dapat terdorong kearah solenoid switch contact.

Sehingga arus listrik yang ada diterminal 30 dari motor starter, akan langsung dapat mengalir kedalam motor starter.

Didalam motor starter arus inilah yang dapat dialirkan menuju field coil untuk dapat membangkitkan medan magnet, serta akan mengalir menuju armature coil melewati brush. Dikarenakan adanya aliran listrik yang terdapat didalam medan magnet, alhasilnya ialah pada armature akan dapat berputar untuk dapat menggerakan flywheel.

Sewaktu mesin menyala, starter akan secara otomatis berhenti dengan cara menghentikan arus yang datang dari terminal 50. Sehingga yang terjadi adalah pada pull in coil akan langsung terlepas dan kembali ke awal posisi. Dengan kembalinya pull in coil, pinion gear juga akan langsung lepas kaitannya dengan flywheel serta pada putaran motor juga akan dapat terhenti dikarenakan pada arus listrik solenoid switch contact juga terputus.

Akan tetapi, pada pinion gear yang sebenarnya didesain agar dapat mundur secara otomatis saat putaran flywheel lebih besar dari pada putaran starter. Fungsi ini dapat ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan dan pelepasan pinion gear dengan roda gigi flywheel.

Jenis- jenis motor starter
Secara umum, terdapat tiga jenis motor stater. Sistem konvensional, sistem starter reduksi, dan sistem starter tipe planetary.

1. sistem starter tipe konvensional
Dengan memanfaatkan satu buah pinion gear yang nantinya dapat terhubung menuju ke flywheel sewaktu drive lever digerakan oleh pull in coil. 

2. sistem starter tipe reduksi
Merupakan sebuah sistem starter yang memiliki gigi tambahan sebagai preduksi dari putaran. Putaran starter direduksi dengan tujuan untuk dapat menghasilkan momen puntir yang sangat kuat. 

3. sistem starter tipe planetary
Pada dasarnya prinsip ini sama dengan prinsip yang dimiliki oleh sistem reduksi, akan tetapi letak dari perbedaannya ada pada roda gigi tambahan yang memiliki bentuk planetary atau memutar. 

Demikian informasi terkait dengan Sistem Stater. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kalian semua.

0 Response to "Lengkap Mempelajari Tentang Motor Starter"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel