Penjelasan Lengkap Prinsip Kerja Sistem Sinyal

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Pada kesempatan kali ini kami akan menginformasikan kepada kalian semua terkait dengan Prinsip kerja dari Sistem Sinyal yang terdapat pada kendaraan.

Sistem Sinyal ialah sarana komunikasi pengendara sepeda motor dengan pengguna jalan lainnya. Sebagaian besar komponen dari sistem sinyal ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga listrik. Beberapa komponen sistem sinyal sudah dibahas pada postingan sebelumnya

Baca Juga :
Berikut ini akan kami sampaikan kepada kalian semua terkait dengan komponen yang ada disistem Sinyal. Berikut ini adalah komponennya yaitu, Lampu Belakang, Lampu Kota/Posisi/Senja, Lampu Plat Nomor. Ketiganya akan menyala secara bersamaan dengan menyalanya lampu depan/kepala maka di iringi dengan pembahasan tentang sistem penerangan. Berikut ini komponen yang digunakan pada sepeda motor terkait dengan sistem sinyal.

1. Lampu Belakang
Lampu Rem atau disebut juga dengan lampu belakang dibuat menjadi satu. yang mana keduanya dibedakan dari nyalanya, yang mana lampu rem menyala lebih terang daripada lampu belakang. Lampu rem akan menyala saat rem digunakan, baik itu rem depan ataupun rem belakangnya. Lampu rem dipergunakan untuk memberikan sebuah isyarat terhadap kendaraan lain agar tidak terjadi benturan saat kendaraan hendak akan direm. Lampu rem harus menggunakan cahaya yang berwarna merah agar mudah dilihat oleh pengguna jalan lainnya dengan maksud meningkatkan kewaspadaan saat proses pengereman digunakan. Lampu rem terdiri atas beberapa komponen, diantaranya :

a. Kabel - Kabel dan Konektor
Seluruh komponen kelistrikan tentunya akan membutuhkan kabel untuk digunakan sebagai penghantar arus listrik agar memudahkan penggantian komponen jika terjadinya kerusakan, contohnya yaitu saat akan mengganti lampu fitting.

b. Bohlam Lampu Rem
Bohlam lampu rem menjadi satu dengan lampu belakang. Konstruksinya sama dengan bohlam lampu kepala, yang mana satu bohlam memiliki 2 filamen yang berbeda. Bohlam lampu rem menggunakan jenis bohlam bayonet. Bohlam bayonet ialah bohlam yang menggunakan pasak atau pin untuk mengunci bohlam di rumah lampu atau fitting. Fitting bohlam bayonet mempunyai alur untuk pasak atau pin.

c. Saklar Lampu Rem Depan
Saklar lampu rem depan dipergunakan sebagi penghubung arus listrik dari baterai ke lampu rem jika ditarik. Dengan kalian menarik handle rem depan akan langsung bekerja. Dengan kata lain ialah, lapu rem menyala untuk bisa memberikan isyarat bagi pengguna jalan.

d. Saklar Lampu Rem Belakang
Dipergunakan untuk menghubungkan arus listrik dari baterai ke lampu rem saat kalian menginjak atau menarik pedal remnya.

2. Lampu Sein atau Tanda Belok
Semua kendaraan motor pasti dilengkapi dengan yang namanya lampu sein. Kegunaannya ialah untuk memberikan syarat kepada pengguna jalan lainnya saat kendaraan hendak membelok. Lampu sein juga difungsikan saat kendaraan hendak akan berpindah jalur di jalan raya. Dan beberapa kendaraan juga sudah dilengkapi dengan lampu bahaya atau dikenal dengan Hazard yang mana lampu ini mengedipkan sein kiri dan kanan secara bersamaan.

Lampu sein terdiri dari beberapa komponen utama diantaranya dua pasang lampu, flasher dan three-way switch atau saklar lampu sein tiga arah. Flasher merupakan komponen yang membuat lampu sein dapat berkedip dengan interval jarak tertentu yaitu 60 - 120 kali tiap menitnya. Beberapa tipe Flasher yaitu, Kapasitor, Bimetal, dan Transistor.
  • Lampu Sein dengan Flasher Tipe Kapasitor
Lampu sein dengan flasher tipe kapasitorr merupakan Lampu Sein dengan banyak dan masih dipergunakan pada kendaraan saat ini. Berikut ini adalah skema rangkaiannya.
Cara kerjanya ialah saat kunci kontak diposisi ON dan juga saklar lampu sein masih dalam kondisi OFF, arus listrik akan mengalir dari L2 melalui plat kontak P lalu, mengisi kapasitor. Selanjutnya saklar lampu sein diarahkan kesalah satu lampu sein sehingga lampu akan menyala. Sewaktu L1 menjadi magnet (gambar dibawah ini)
Sesaat kumparan L1 menjadi magnet pelat kontak P akan terbuk, sehingga arus listrik yang mengalir ke lampu menjadi kecil karena melewati R. Plat kontak tetap dalam kondisi terbuka selama kumparan L2 masih menjadi magnet. L2 akan tetap menjadi magnet hingga muatan listrik dalam kapasitor habis sesuai gambar dibawah ini.
Selanjutnya, muatan listrik didalam kapasitor habis, kemagnetan pada kumparan L2 hilang dan plat kontak akan menutup kembali. Arus listrik yang besar mengalir kembali ke lampu sehingga lampu akan menyala dan juga terjadi pengisian kedalam kapasitor. Proses ini akan terus terjadi hingga saklar lampu tersebut di matikan.

  • Lampu Sein Dengan Flasher Tipe Bimetal
Lampu sein dengan tipe ini mengandalkan kerja dari dua buah bimetal untuk mengatur kedipannya. Bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda biasanya dari kuningan dan baja yang digabungkan menjadi satu. Jika bimetal ini dialirkan listrik. Pengguna dua logam ini yang berbeda tingkat pemuaiannya membuat kecepatan muai keduanya berbeda. Hal ini menyebabkan bimetal cenderung bengkonk ke salah satu sisi.
Di Flasher tipe bimetal ini ada 2 keping bimetal yang dipasang secara berdekatan dan masing -masing memiliki pelat kontak pada salah satu bagian ujungnya. Sewaktu saklar lampu sein digerakkan, arus listrik mengalir ke voltage coil yang akan membuat kumparan ini memanas dan bengkok. Maka kedua plat kontakdibagian ujung bimetalnya terhubung dan arus listrik mengalir ke current coil akan mulai bengkok menjauhi voltage pada coil.
Selanjutnya, plat kontak terbuka akibat current coil yang membengkok, maka sein akan langsung OFF atau mati. Lalu current coil ini menjadi dingin setelah arus listrik yang mengalirnya hilang dan akhirnya bimetal akn kembali lurus membuat plat kontak current coil terhubung lagi dengan kontak voltage coil. Akibatnya ialah arus listrik yang akan mengalir kembali menyalakan lampu sein. Proses ini akan berulang jika sein tetap di nyalakan.
  • Lampu Sein dengan Flasher Tipe Transistor
Lampu sein dengan Transistor ini sudah tidak lagi menggunakan mekanisdan bekerja secara elektronik. Flasher dengan tipe ini menggunakan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa (denyutan) ON dan OFF yang akan diarahkan ke arah flasher sebagai turn signal relay melalui sebuah amplifier yaitu penguat pulsa listrik. Llau, flasher akan menghidupkan dan mematikan lampu sein agar lampu tetap dalam kedipan.

Flasher transistor tidak menghasilkan bunyi saat dia akan bekerja dan dimensinya lebih kecil jika dibandingkan dengan flasher mekanis. Flasher ini biasanya dipakai pada lampu LED. Dikarenakan Harganya relatif lebih mahal jika di bandingkan dengan yang mekanis atau tipe lampu Bohlam.

0 Response to "Penjelasan Lengkap Prinsip Kerja Sistem Sinyal"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel