Materi 01 - Memahami Sistem Rem pada Sepeda Motor

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang – Sistem Rem pada kendaraan roda dua ini dirancang untuk dapat mengontrol kecepatan ataupun laju dari kendaraan tersebut. Yaitu mengurangi ataupun memperlambat sepeda motor. Penggunaan system rem pada kendaraan dapat meningkatkan keselamatan dan juga untuk memperoleh pengguna menjadi lebih nyaman. 
Prinsip kerja rem ialah dengan mengubah energy gerak atau kinetic menjadi energy panas dalam bentuk gesekan. Sistem rem mengubah energy kinetic menjadi energy panas, hal ini berkebalikan dengan mesin, yang mana mesin mengubah energy panas menjadi kinetic. Energi kinetic dapat dideskripsikan sebagai gerakan sepeda motor, namun energy panas merupakan hasil gesekan antara komponen rem saat dioperasikan.

Gesekkan atau friction merupakan factor utama dalam system pengereman. Artinya, komponen yang dibuat untuk system rem harus memiliki sifat atau bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekkan yang besar, namun juga harus tahan terhadap gesekkan dan tidak menghasilkan panas yang bisa membuat bahan tersebut meleleh ataupun berubah bentuk. Bahan – bahan yang dapat tahan terhadap gesekkan biasanya gabungan dari beberapa bahan yang sudah dijadikan satu dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan ini ialah Tembaga, Kuningan, Timah, Grafit, Karbon, Kavler, Resin/Damar, Fiber dan bahan – bahan aditif ataupun lainnya.

1. Macam – Macam Sistem Rem pada kendaraan Sepeda Motor
Terdapat dua jenis system rem yang dipergunakan pada kendaraan sepeda motor berdasarkan mekanisme penggeraknya, yaitu system rem penggerak mekanik dan system rem penggerak hidrolik.
  • Rem penggerak Mekanik, ialah system rem yang bekerja dengan menggunakan kabel. Sistem rem mekanik ini ialah system rem yang paling sederhana dan juga tidak benyak memakan komponen. Komponen system rem mekanik diantaranya : Sepatu Rem, Tuas, dan Kawat atau Seling. Sistem rem Mekanik lebih mudah dalam perawatan serta perbaikan hal ini dikarenakan konstruksinya yang simple. Gerakkan dorong dari tuas akan diteruskan ke sepatu rem dengan menggunakan kawat atau seling, semakin panjang tuasnya bergerak maka semakin kuat pula sepatu rem akan menekan tromol atau lintasan.
  • Rem penggerak Hidrolik, ialah system rem yang menggunakan media fluida cair sebagai penghantar atau penyalur gerakkan. Mekanisme penggerak system rem tipe hidrolik fluida atau cairan untuk meneruskan tenaga pengereman dari pedal atau handle rem kesepatu rem atau pad rem. Sewaktu handle rem ditarik, maka handle rem ini akan mendorong piston dalam master silinder serta menekan minyak rem keluar silinder. Sehingga master silinder rem akan mengubah gaya mekanis handle rem menjadi tekanan hidrolik. Tekanan ini akan diteruskan oleh minyak rem ke selang rem untuk dapat mendorong piston yang berada didalam caliper. Maka, tekanan hidrolis mintak rem diubah menjadi gaya mekanis. Maka piston pada caliper ini akan mendorong pad atau kampas rem untuk bisa menjepit cakram rem sehingga terjadilah gaya pengereman.
Sistem rem hidrolik memerlukan perawatan secara berkala dikarenakan komponen nya rawan dari keausan, jika terjadi kerusakan atau kebocoran pada selang atau sambungan-sambungan panyalur fluida maka akan menggangu siklus aliran atau kerja dari rem hidrolik. Komponen system rem hidrolik ialah sepatu rem, master silinder, silinder roda, dan tuas rem. Rem cakram penggerak hidrolik banyak dipergunakan pada kendaraan sepeda motor.

2. Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram
Rem cakram ialah jenis rem yang saat ini sudah banyak dipergunakan pada kendaraan saat ini. Biasanya kendaraan yang saat ini dipergunakan ialah kendaraan roda dua yang bagian depan nya sudah menggunakan rem Cakram, masih jarang untuk saat ini kendaraan roda dua yang menggunakan rem cakram. Mirip seperti rem Tromol, penamaan dari rem cakram ini di ambil dari nama komponen itu sendiri yaitu cakram atau piringan. Menurut mekanisme penggeraknya, ada 2 macam rem cakram, yaitu rem cakram mekanis dan hidrolis yang mana biasanya kendaraan banyak yang menggunakan rem hidrolis.

Rem cakram, putaran roda dikurangi ataupun dihentikan dengan menggunakan metode penjepitan cakram atau disc oleh sepatu rem atau brake pads. Rem cakram memiliki sebuah piringan cakram yang terbuat dari stainless stell (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Saat rem ini dipergunakan piringan cakram tercekam dengan gaya bantalan piston yang sudah bekerja secara hidrolis. 

Alasan mengapa rem ini banyak dipergunakan ialah dikarenakan system rem ini tidak memerlukan penyetelan celah kampas rem secara berkala. Selain keunggulan ini, ada juga keunggulan lainnya jika di bandingkan dengan rem tromol diantaranya.
  • Konstruksi rem cakram lebih terbuka. Komponen rem cakram tidak tertutup sama halnya dengan rem tromol, terutama komponen utamanya, seperti cakram dan caliper. Kontruksi ini memiliki kelebihan misalnua komponen rem cakram tidak mudah panas dikarenakan adanya sirkulasi udara yang lebih banyak. Sistem rem yang kepanasan akan kehilangan kemampuan dalam pengeremannya. Baik jenis Tromol atau Cakram.
  • Gaya pengereman cenderung lebbih merata. Gaya yang dihasilkan mampu 100%, disebabkan seluruh pads dapat bergesekan secara langsung dengan piringan cakram maka pengereman akan maksimal. Gaya pengereman pada system rem cakram dihasilkan oleh penekanan kampas rem secara hidrolis dan tidak terjadi self energizing effect. Maka, gaya pengereman cenderung konstan dan merata sehingga keausan kampas rem merata disemua bagian.
  • Lebih mudah membuang air pada system rem. Selain panas yang lebih, adanya air disistem pengereman juga akan membuat system remnya tidak dapat bekerja. Pada rem jenis tromol. Namun, jika rem cakram air yang ada dipermukaan cakram akan dapat langsung terbuang karena adanya gaya sentrifugal saat cakram berputar dan tidak adanya komponen yang menutupi cakram.
  • Kecepatan dalam menghentikan laju dari kendaraan lebih cepat jika dibandingkan dengan tromol. Rem cakram menggunakan model pengereman jepit dan bukan gesek pelebaran kampas rem misalnya system pada rem tromol, sehingga lebih mudah dan responsive cepat dalam menghentikan laju kendaraan.

Namun, selain adanya kelebihan pasti adanya kekurangan. Berikut ini kami akan sampaikan kepada kalian semua kekurangan dari Rem cakram.
  • Rem cakram rentan terhadap kerusakan dan mudah sekali kotor. Hal ini disebabkan konstruksi yang terbuka. Rem cakram menggunakan piringan cakram yang posisinya diluar, maka jika terjadi benturan akan bisa merusak keseluruhan kinerja rem dan laju dari rodanya. Selain itu, debu ataupun kotoran ajab menjadi penghambat rem cakram bekerja secara maksimal.
  • Self energizing effect yang terjadi pada rem cakram sangat kecil, maka dibutuhkan tekanan pengereman yang lebih besar untuk bisa mendapatkan gaya pengereman yang effisien. Hal ini dapat mengakibatkan kampas rem cakram cenderung lebih cepat aus jika dibandingkan dengan sepatu rem pada rem tromol.
  • Memerlukan tekanan hidrolis yang besar.
  • Kampas rem atau pad lebih cepat aus.

0 Response to "Materi 01 - Memahami Sistem Rem pada Sepeda Motor"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel