7 Penyebab Terjadinya Getaran Mobil pada RPM Rendah atau RPMTinggi

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Kondisi mobil yang sering kali bergetar terkadang membuat pemilik kendaraan merasa yang namanya tidak nyaman untuk dapat mengendarai roda empat yang sedang dipergunakan. Dan yang tak kalah membuat bingung ialah, getaran ini hanya terkadang terjadi saja dan cenderung terjadi pada RPM yang rendah.

Apa penyebabnya, dan bagaimana mana solusinya, Berikut ini akan kami coba paparkan terkait dengan informasi yang dimaksudkan.

Penyebab terjadinya Mobil Bergetar Sewaktu RPM Rendah

Vibrasi atau yang disebut dengan getaran sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi pada sebuah kendaraan. Mengingat jantung utama yang ada pada kendaraan mobil ialah mesin, dan mesin selain dapat menghasilkan daya juga dapat menghasilkan yang namanya suara dan juga getaran.

Akan tetapi, para produsen mobil sudah melengkapi sebuah kendaraannya dengan yang namanya mekanisme peredam getaran. Sehingga saat terjadi getaran mesin tidak akan terasa sampai ke dalam kabin atau diluar kabin.

Namun, perlu di ingat ada istilah yang disebut dengan tak ada gading yang tak retak. Semua barang pasti nantinya akan ada yang namanya rusak termasuk pada mobil. Jikalau mobil yang dipergunakan terasa lebih bergetar daripada biasanya maka bisa jadi ada satu atau lebih dua komponen yang perlu diganti.

Lalu apa saja penyebabnya ?

1. Engine mounting rusak
Engine mounting merupakan  pegangan mesin menuju ke frame, atau lebih mudahnya disebut dengan tempat untuk membaut mesin menuju ke frame atau rangka. Mengapa diharuskan dengan men ggunakan engine mounting ?

Karena seperti yang sebelumnya dikatakan, Kalau mesin itu akan menghasilkan getaran sehingga nantinya kalau dibaut dengan menggunakan baut biasa maka akan ada getaran tersebut akan tersalur ke kabin kendaraan. Engine mounting dibaut dengan bantuan karet peredam khusus. Sehingga getaran yang terjadi pada mesin bisa diredam agar tak sampai ke kabin.

Tapi yang namanya karet pasti lunak, jadi hal ini sudah dapat di pastikan kalau lama kelamaan juga akan ada yang namanya kerusakan. Kalau karet yang ada pada engine mounting pecah tentu getaran pada mesin semakin tak terkontrol.

Dengan kata lain, untuk masalah yang pertama yang perlu dicek ialah engine mountingnya. Caranya dengan menggunakan senter, dan langsung sorotin bagian dari komponen yang membaut dengan engine ke body (biasanya ada 3 atau ada 4). Cek apakah karetnya masih aman atau sudah tidak, kalau sudah pecah maka diwajibkan untuk diganti.

2. Kampas kopling aus
Pasti kalian sudah mengenal yang namanya kampas kopling, jadi bagi kalian yang sudah bertahun-tahun mengendarai kendaraan mobil pasti sudah hapal bagaimana tandanya kalau kampas kopling yang dimaksud mulai aus.

Salah satunya ialah yang terjadi, mobil akan bergetar sewaktu pedal kopling dilepas pada gigi 2 atau pada gigi 1. Tentu dari RPM rendah.

Bagi yang masih baru dalam hal mengendarai mobil manual, kalau sudah merasa mobil bergetar saat lepas kopling bisa jadi itu merupakan masalahnya kampas koplingnya sudah aus. Normalnya, mobil akan terasa halus sewaktu lepas kopling (kecuali pada gigi 5 atau 4).

Sebaiknya, cek dulu histori kendaraan mobilnya. Sudah berapa jauhkah KM yang sudah ditempuh oleh mobil. Kalau sudah tembus mencapai 30.000 KM dan belum pernah mengganti kampas kopling. Itu sudah bisa dipastikan kalau yang bermasalah ialah kampas kopling aus.

3. Propeller shaft bengkok
Khusus untuk kendaraan mobil RWD (rear wheel drive) kalau kalian lihat bagian dari kolongnya mobil maka ada suatu komponen yang berbentuk seperti pipa memanjang dari bagian transmisi ke bagian gardan belakang. Komponen itu dikenal dengan nama poros propeller.

Fungsinya ialah untuk dapat menghubungkan putaran mesin (yang lokasinya didepan) dengan bagian dari roda penggerak (yang lokasinya dibelakang).

Kalau pada kondisi mobil yang masih baru, maka ini akan terasa nyaman-nyaman saja. Akan tetapi kalau mobil sudah sering dipergunakan, maka bagian dari poros propellernya mulai tidak balance. Sehingga nantinya akan terasa getaran baik di bagian RPM rendah ataupun pada RPM tinggi.

Untuk melakukan pengecekan pada kondisi poros propeller, kalian harus menggunakan alat yang disebut dengan dial gauge untuk dapat mengetahui apakah poros ini bengkok atau tidak. Jadi, kalau getarannya sudah terasa saat mobil dijalankan dan lebih terasa dari bagian bawah mobil, ada baiknya segera untuk menghubungi bengkel resmi untuk tindakan lebih lanjut lagi.

4. Universal joint aus

Universal joint ialah sambungan dapri pada komponen poros propeller dan hanya terdapat pada kendaraan mobil RWD. Jadi masalahnya juga sama otomatis solusinya juga sama seperti yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu nomor tiga.

5. Ban bergelombang

Ban yang yang sudah bergelombang juga sudah bisa dipastikan dapat menyebabkan mobil bergetar ketika dijalankan baik di RPM rendah maupun di RPM tinggi. Untuk getaran ban ini, getarannya terasa cukup stabil dan juga getaran akan berubah setiap perubahan kecepatan mobil.

Jadi cek juga kondisi ban sebelum dipergunakan, apakah sudah terjadi benjolan, ataukah sudah bergelombang, atau mungkin bisa jadi sudah aus ?

Selain dari faktor ban, velg yang juga sudah tidak balance juga bisa menjadi biang kerok mobil dapat bergetar. Oleh karena itu spooring balancing wajib dilakukan dengan interval setidaknya 20.000 KM sekali.

6. Salah satu injektor tersumbat

Mobil-mobil pada saat sekarang ini semuanya sudah menggunakan yang namanya sistem injeksi, artinya tidak ada lagi yang menggunakan konvensional yaitu karburator yang ada hanya injektornya saja. Injektor ini bertugas untuk dapat menyemprotkan bensin ke dalam intake manifold. Sehingga bensin bisa langsung masuk ke bagian dari ruang mesin.

Apa jadinya kalau salah satu injektor mati atau dapat tersumbat ?

Awalnya yang dirasakan pada mesin yaitu akan pincang, tapi pada sistem injeksi kalau mesin pincang otomatis RPM mesin akan dapat naik dengan sendirinya. Sehingga kalau salah satu injektor atau busi mati, maka pada RPM mesin naik sendiri dan ada sebuah getaran yang akan terasa.

Untuk masalah ini, terjadi ketika mesin baru akan dihidupkan, meski mobil belum jalan gejalanya sudah akan terasa.

Solusinya, ialah dengan servis rutin. Karena di bengkel ada fasilitas fuel injector cleaning dan inspection. Pekerjaan ini akan dapat membersihkan semua sumbatan pada jalur fuel injection. Tapi kalau injektor sudah tersumbat cukup parah, maka memang sudah diharuskan untuk diganti dengan yang baru.

7. Batang piston bengkok
Hal ini sebenarnya mungkin saja terjadi namun dapat di katakan juga jarang terjadi, akan tetapi berpotensi terjadi cukup lumayan. Batang piston merupakan suatu komponen yang mana dapat menghubungkan piston dengan poros engkol. Panjang pendeknya batang piston, itu sebenarnya dapat mempengaruhi volumetrik silinder.

Jadi kalau salah satu dari pada batang piston bengkok, maka salah satu silinder akan dapat membesar volumenya. Dan ini akan dapat menyebabkan ketidak seimbangan pembakaran. Hasilnya, ialah mesin akan dapat bergetar di RPM rendah.

Masalah yang terjadi pada batang piston bengkok memang jarang kalau tidak ada sebuah kejadian atau insiden. Insiden yang dimaksudkan ialah misalnya, mobil menerjang banjir dan tanpa terasa air masuk ke bagian dalam intake manifold. Otomatis air tersebut masuk ke dalam silinder mesin.

Karena sifat air tidak dapat dikompresikan, maka akan terjadi efek yang disebut dengan water hammer. Inilah yang dapat menyebabkan batang piston menjadi bengkok. Jadi kalau getaran pada mobil terjadi setelah insiden seperti ini, maka patut untuk diwaspadai karena untuk memperbaikinya cukup berat.

0 Response to "7 Penyebab Terjadinya Getaran Mobil pada RPM Rendah atau RPMTinggi"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel