Penjelasan Lengkap Sistem Starter pada Kendaraan Sepeda Motor

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Sistem Starter pada kendaraan memiliki sebuah fungsi untuk dapat memberikan tenaga putar untuk mesin saat hendak akan memulai siklus kerja.
Pembagian Sistem Starter Pada Sepeda Motor

1. Sistem Starter Elektrik ( Tombol )
Secara umum menggunakan motor listrik, yang dipasangkan dengan poros engkol dengan menggunakan perantara roda gigi ataupun rantai. Sumber tegangan nya diambil dari tegangan baterai, serta motor starter harus bisa untuk dapat menghasilkan momen yang besar daripada tenaga yang kecil yang sudah disediakan oleh baterai. Hal yang perlu diperhatikan ialah konstruksi motor starter harus sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter pada kendaraan menggunakan sistem Arus DC.

2. Sistem Starter Manual
Merupakan sistem starter dengan menggunakan tuas/engkol, dan dihubungkan menuju poros engkol melalui serangkaian mekanisme poros, pegas dan roda gigi penghubung. Sistem starter tipe ini digerakkan secara manual, untuk dapat menyalakan atau menghidupkan mesin. Cara mengoperasikannya ialah dengan menekan/menginjak tuas engkol starter sampai mesin tersebut menyala.

Komponen Sistem Starter Elektrik
1. Baterai, Ialah alat elektro-kimia yang dibuat untuk dapat menyuplai energi listrik tegangan rendah (kendaraan sepeda motor biasanya 6v sampai 12 v) menuju sistem pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang nantinya jika dibutuhkan sesuai beban atau keperluannya.

2. Kunci Kontak, Sebagai Saklar utama untuk dapat menghubungkan dan memutuskan rangkaian kelistrikan sepeda motor.

3. Relay Starter, atau lebih dikenal dengan nama magnetic switch sebagai relay utama sistem starter ini berfungsi untuk dapat mengurangi rugi tegangan yang telah disalurkan dari baterai ke motor starter.

4. Saklar Starter, sebagai saklat starter yang digunakan saat kunci kontak dalam posisi on dan tombol saklar ini siap ditekan.

5. Motor Starter, merupakan motor starter listrik yang digunakan untuk dapat merubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar poros engkol untuk nantinya dapat menghidupkan mesin.

Prinsip Kerja Sistem Starter
1. Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada yang mengalir sehingga yang terjadi ialah starter tidak bisa digunakan atau sama sekali tidak berfungsi.

2. Saat Kunci Kontak Posisi ON
  • Saat Kunci Kontak ON, tetapi Tombol starter tidak ditekan.

Tombol starter tidak ditekan (berarti posisi OFF), yang menyebabkan arus dari sumber tagangan baterai belum bisa mengalir menuju sistem starter sehingga sistem starter belum bisa bekerja.
  • Kunci Kontak Posisi ON dan Tombol ditekan
Jika, tombol starter ini ditekan artinya posisi START saat kunci kontak ON, maka sistem starter akan langsung dapat bekerja dan arus akan mengalir :
Baterai -> Fuse -> Kunci Kontak (ON) -> Kumparan Relay Starter -> Tombol Starter (START) -> Massa.
Kondisi ini akan dapat membuat terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor Starter mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar. Kemudian memutarkan poros engkol untuk langsung menghidupkan mesin.

Mekanisme Penggerak / Penghubung Sistem Starter
Motor Starter tidak terhubung secara langsung dengan bagian poros engkol, melainkan dihubungkan dengan bantuan dari mekanisme penggerak/penghubung. Maksudnya ialah :
  • Meringankan momen putar motor starter melalui perbandingan / reduksi roda gigi perantara.
  • Memungkinkan ditambahkannya mekanisme kopling satu arah yang akan melepaskan dan menghubungkan putaran motor starter dengan poros engkol setelah mesin menyala.
Terdapat 2 jenis mekanisme penggerak atau penghubung motor starter, yaitu 1. Mekanisme penghubung dengan menggunakan Sprocket & Rantai penggerak, 2. Mekanisme Penghubung roda gigi (gear).

Mekanisme Kopling Satu Arah
Mesin akan memulai untuk berputar hal ini disebabkan oleh motor listrik melalui perantara rantai starter atau roda gigi. Dan setelah mesin menyala maka motor starter tidak lagi ikut berputar pada rotor flywheel dipasangkan mekanisme yang disebut dengan Kopling satu arah.

Pemeriksaan, Perawatan, dan perbaikan sistem Starter Elektrik kendaraan Motor.
1. Pemeriksaan dan Perawatan Baterai
  • Memeriksa sejumlah cairan pada baterai. Permukaan cairan baterai harus dalam posisi diantara batas atas dan batas bawah. Jika, cairan baterai berkurang, maka silahkan tambahkan lagi air suling sampai dengan batas atas tinggi permukaan yang sudah diijinkan.
  • Memeriksa berat jenis cairan pada baterai. Berat jenis cairan ini ialah 1,260 jika kurang, maka baterai wajib distroom atau charged. Namun jika berlebihan maka tambahkan air suling sampai berat jenisnya ideal.
  • Pemeriksaan Pipa atau Selang ventilasi baterai. Lihat baik - baik kerusakan pada pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat maupun kesalahan letak / jalur pemasangannya.
2. Pemeriksaan Relay Starter
  • Menekan Tombol starter pada saat kunci ON. kumparan relay starter akan normal jika terdengar bunyik "klik" dari dalam unit relay nya.
  • Jika tidak ada bunyi Klik, lanjutkan pemeriksaannya
    • Mengukur, tegangan yang keluar dari pada kumparan relay starter, menuju ke tombol starter. Spesifikasi wajib ada tegangan sekitar 12 V saat kunci kontak dalam posisi ON.
    • Jika tidak ada tegangan, silahkan lepaskan relay starternya dari rangkaian dan periksa kontinuitasnya kumparan relay starter.
  • Menghubungkan kumparan relay dengan baterai, Lalu memeriksa kontinuitas antara kedua terminal besar relay, Spesifikasi :
    • Harus ada Kontinuitas antara kedua terminal besar relay pada saat kumparan relay dihubungkan dengan baterai.
    • Tidak boleh ada Kontinuitas antara kedua terminal besar relay setelah dihubungkan antara kumparan relay ke baterai dilepaskan.
3. Pemeriksaan Motor Starter
  • Lakukan pelepasan dan pembongkaran motor starter.
  • Melakukan pemeriksaan komutator terhadap perubahan warna. Lempengan komutator yang berubah warna secara berpasangan menunjukkan adanya hubungan singkat pada kumparan armaratur.
  • Melakukan pemeriksaan bantaran, meliputi :
    • Cincin dalam bantalan harus duduk erat pada komutator.
    • Cincin luar bantalan harus berputar dengan halus tanpa adanya suara.
  • Melakukan pemerksaan kumparan armaratur
    • Memeriksa kontinuitas antara lempengan komutator. Spesifikasi : Harus ada kontinuitas antar tegangan komutator.
    • Memeriksa kebocoran atau kontinuitas kumparan armaratur dengan poros armaratur. Spesifikasi : Tidak boleh ada kontinuitas.
  • Memeriksa Sikat - Sikat
    • Memeriksa Sikat - sikat terhadap keausan atau kerusakan. Batas Servis : Panjang Sikat min. 3,5 mm.
    • Memeriksa pegas - pegas sikat terhadap ketelitian atau keausan.
    • Memeriksa hubungan singkat terminal kabel dengan pemegang sikat (body). Spesifikasi : Tidal boleh kontinuitas.
    • Memeriksa Kontinuitas terminal kabel dengan sikay. Spesifikasi : Harus ada Kontinuitas.
  • Pemeriksaan Mekanisme Kopling satu Arah
    • Melepaskan kopling starter dengan mengeluarkan oli pelumas mesin, melepas alternator dan mekanisme penghubung starter ke poros engkol.
    • Memeriksa sil debu terhadap keausan atau kerusakan.
    • Memeriksa bantalan jarum, bantalan harus dapat berputar tanpa suara berisik.
    • Memeriksa penggelinding kopling satu arah, tutup pegas dan pegas terhadap keausan dan kerusakaan 
    • Pemeriksaan kerja sistem starter setelah pembongkaran atau perbaikan.
Prosedur Perakitan dan Spesifikasi
1.  Urutan pemasangannya berlawanan dengan urutan pembongkaran.
2. Sebelum pemasangan, bersihkan seluruh bagian dan berikan pelumas pada setiap bagian dan berikan pelumas pada setiap bagian yang bergesekkan terutama bagian dari pada poros armaratur sebelum pemasangan.
3.  Mengganti cincin O-ring yang sudah Rusak.

Cara Mengatasi masalah pada sistem Starter
Periksa terlebih dahulu bagian - bagian berikut ini sebelum menganalisa kerusakan pada sistem.
1. Kabel - Kabel Baterai dan motor starter terhadap hubungan longgar atau berkarat.
2. Kondisi Tegangan Baterai Lemah.

Masalah Pada Sistem Starter Elektrik
1. Motor Starter Berputar Pelan
Kemungkinan :
  • Tegangan Baterai Lemah
  • Adanya tahanan yang belebihan didalam rangkaian kelistrikan sistem starter
  • Kabel motor starter, Kabel massa atau kabel positip baterai longgar.
  • Sikat Motor starter Aus.
2. Motor Starter berputar Namun, mesin tidak ikut berputar
Kemungkinan :
  • Kopling Starter Rusak
  • Roda gigi starter/rantai starter dan sprocket rusak
3. Motor Starter dan Mesin berputar tetapi mesin tidak menyala
Kemungkinan :
  • Putaran motor starter Terlalu Pelan
  • Sistem Pengapian Rusak
  • Problem lain pada mesin (Kompresi Rendah, Busi Kotor, dll ).

0 Response to "Penjelasan Lengkap Sistem Starter pada Kendaraan Sepeda Motor"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel