Penjelasan Lengkap Sistem Pengapian Magnet Elektronik AC-CDI

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Hmmmmm, selanjutnya pembahasan dari sistem pengapian yang kami bahas adalah Sistem Pengapian Magnet Elektronik AC-CDI. Kami mohon untuk kalian semua dapat menyimak dengan baik pembahasan yang akan kami ulas pada kesempatan kali ini. 
Sistem Pengapian AC-CDI
Komponen Sistem Pengapian AC-CDI
  • Sumber Tegangan, dipergunakansebagai penyedia tegangan yang dibutuhkan oleh suatu sistem pengapian. Sumber Tegangan sistem pengapian magnet elektronik AC ialah sumber tegangan AC atau Alternating Current, berupa Alternator atau Kumparan Pembangkit Stator dan Magnet atau Rotor. Alternator dipergunakan untuk merubah energi mekanis yang diperoleh dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolak - balik AC. Pada kendaraan, Rotor juga dipergunakan sebagai Flywheel.
  • Kunci Kontak, atau disebut sebagai Ignition Coil yang dipergunakan untuk saklar utama sebagai penghubung dan juga pemutus rangkaian dari pengapian atau rangkaian listrik lainnya. Kunci Kontak untuk pengapian AC merupakan tipe pengendali Massa.
    • Sewaktu posisi OFF atau Lock, kunci kontak membelokkan tegangan dari sumber tegangan alternator yang diperlukan oleh sistem pengapian ke massa melalui terminal IG dan E di kunci Kontak, maka sistem pengapian tidak dapat bekerja. Lain sisi, saat posisi OFF dan Lock kunci kontak juga akan memutuskan hubungan tegangan + baterai (BAT dan BAT 1. Maka seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dipergunakan atau operasikan.
    • Saat posisi ON, kunci kontak akan memutuskan hubungan terminal IG dan E, maka tegangan yang diperoleh alternator diteruskan ke sistem pengapian. Sistem pengapian dapat dioperasikan, disamping itu juga hubungan dari terminal BAT dan juga BAT 1 akan terhubung, yang terjadi ialah seluruh sistem kelistrikan dapat dipergunakan.
  • Ignition Coil atau Koil pengapian, dipergunakan untuk dapat menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan alternator menjadi sebuah tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk pengapian. Didalam koil pengapian terdapat kumparan primer dan skunder yang dililitkan pada tumpukan tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 - 0,9 mm, dengan jumlah lilitannya mencapai 200 - 400 kali, dan diameter kawat pada kumparan skunder 0,05 - 0,08 mm dengan jumlah lilitannya mencapai 2000 - 15.000 kali. Oleh karenanya perbedaan ini, dengan cara mengalirkan arus listrik secara terputus - putus pada kumparan primer. Sehingga pada kumparan primer timbul / hilang kemagnetan secara tiba - tiba, maka kumparan skunder akan terinduksi maka timbul induksi tegangan tinggi sebesar Kurang Lebih 20.000 Volt.
  • Unit AC-CDI, ialah serangkaian komponen elektronik yang dipergunakan sebagai saklar dari rangkaian primer dari pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang dimanfaatkan untuk melakukan pengisian atau charge dan pengosongan atau discharge terhadap muatan kapasitor, lalu dialirkan melalui kumparan primer koil pengapian untuk dapat menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan skunder dengan cara induksi elektromagnet.
  • Prinsip kerja dari AC - CDI ialah :
    Rectifier bekerja untuk menyearahkan arus AC yang dihasilkan oleh sebuah sumber tegangan alternator ataupun signal generator pick up coil. Kapasitor akan menyimpan energi hasil dari kumparan stator alternator dimana terdapat magnet permanen yang berputar atau rotor alternator di dekat kumparan stator. Thyristor switch merupakan saklar dari elektronik yang akan mengosongkan kapasitor yang sudah bermuatan ini. Sinyal trigger diperoleh dari arus yang dihasilkan oleh pick up coil yang mengalir melalui kaki Gate. Akibatnya ialah thyristor aktif dan menghubungkan kedua terminal kapasitor melalui terhubungnya terminal Anoda dan Katoda pada Thyristor.
    Kapasitor akan melepaskan muatannya secara cepat atau discharge melalui kumparan primer koil pengapian untuk memperoleh induksi pada kumparan primer ataupun induksi tegangan tinggi pada kumparan skunder koil pengapian.
    Note : Thyristor Switch ialah saklar elektronik yang bekerja lebih cepat dari pada kontak platina atau saklar mekanik dan kapasitor mendischarge juga sangat cepat. Dengan kata lain tegangan tinggi yang diperoleh semakin besar dikarenakan kumparan skunder koil pengapian terinduksi dengan cepat, sehingga pijaran api yang diperoleh pada busi menjadi lebih kuat.
  • Kumparan Pembangkit Pulsa atau Signal Generator /Pick Up Coil, bekerja bersama recultor sehingga akan memperoleh sinyal trigger atau pemicu yang dimanfaatkan oleh thrystor untuk mendischarge seluruh muatan kapasitor. Pick up coil terdiri dari suatu lilitan kecil yang akan menghasilkan arus listrik AC jika dilewati oleh perubahan garis gaya magnit yang dilakukan oleh rectulator yang terpasang di rotor alternator. Prinsip kerja pick up coil ini dapat dilihat sebagai berikut.
  • Busi atau Spark Plug, akan mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Loncatan ini terjadi karena adanya perbedaan tegangan diantara 2 kutup elektrodanya Kurang lebih 20.000 Volt.
Skema Sistem Pengapian Magnet Elektronik AC - CDI
  • Saat kunci kontak OFF
    Kunci kontak dalam posisi terhubung dengan massa. Arus listrik yang diperoleh sumber tegangan Alternator dibelokkan ke massa melalui kunci kontak, tidak ada arus yang mengalir ke unit CDI maka sistem pengapian tidak dapat bekerja dan motor tidak bisa dinyalakan.
  • Saat Kunci Kontak ON
    Hubungan ke massa dengan melewati kunci kontak terputus sehingga arus listrik yang diperoleh alternator akan mengalir masuk ke sistem pengapian. Ketika rotor alternator atau magnet berputar, kumparan stator akan menghasilkan arus listrik -> disearahkan dioda -> mengisi kapasitor sehingga muatan kapasitor menjadi penuh. Saat yang sudah ditentukan, arus signal akan dihasilkan oleh signal alternator atau pick up coil. Arus sinyal pick up coil -> Gate Thyristor Switch dan mengaktifkan Thystor. Thyristor aktif Kaki Anoda ke Katoda akan terhubung dan arus listrik akan mengalir dari kaki Anoda -> Katoda.
    Hal inilah yang membuat kapasitor terdischarge atau dikosongkan muatannya dengan cepat -> massa koil pengapian. Pada kumparan primer koil pengapian dihasilkan tegangan induksi sendiri sebesar 200 sampai 300 V.
    Dan kumparan skunder koil pengapian akan timbul sebuah induksi tegangan tinggi sebesar kurang lebih 20 KVolt -> Disalurkan melalui kabel busi dan untuk di ubah menjadi pijaran api listrik.

0 Response to "Penjelasan Lengkap Sistem Pengapian Magnet Elektronik AC-CDI"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel