Penjelasan Lengkap Tentang Pemeriksaan, Perawatan, Perbaikan dan Penyetelan Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor (AC dan DC).

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Pada kesempatan selanjutnya kami akan menginformasikan kepada kalian semua terkait dengan kelanjutan informasi dari sistem Pengapian. Yaitu terkait dengan informasi Pemeriksaan, Perawatan, Perbaikan dan Penyetelan Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor (AC dan DC).
1. Pemeriksaan Alternator atau Kumparan Pembangkit / Stator dan Magnet/ Rotor
  • Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit/stator 
Pemeriksaan dapat dilakukan dalam keadaan stator tetap terpasang. Pemeriksaan dilakukan dengan konektor terminal alternator atau dapat pula pada konektor rectifier atau regulator dengan menggunakan ohm meter.

Posisi pemeriksaan tahanan atau kontinuitas kumparan stator alternator menggunakan Ohm meter dapat dilihat berikut ini.
  • Pemeriksaa magnet atau Rotor secara visual secara keretakan, kotoran, kondisi pasak atau spie pada poros engkol
2. Pemeriksaan dan perawatan pada Baterai,
  • Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada diantara batas atas dan batas bawah. Jika cairan baterai berkurang, maka tambahkan air suling sampai dengan batas atas tinggi permukaan yang diijinkan.
  • Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal ialah 1,260. Jika kurang, maka baterai perlu untuk distrum atau charged, Namun jika berat jenisnya cairan baterai berlebihan maka bisa ditambahkan air suling sampai dengan berat jenisnya ideal.
  • Pemeriksaan pipa atau selang ventilasi baterai. Perhatikan kerusakan pipa atau selangnya ventilasi dari kebocoran, tersumbat ataupun kesalahan letak atau jalur pemasangannya.
3. Pemeriksaan Kunci Kontak, memeriksa kerja dan hubungan antara terminal kontak menggunakan multi tester.

4. Pemeriksaan kumparan Pengapian
  • Memeriksa tahanan kumparan primer dan kumparan skunder
Tahanan kumparan primer std = 0,5 - 1 Ohm
Tahanan Kumparan Skunder tanpa cap busi, std = 7,2-8,8 K Ohm
Tahanan Kumparan Skunder dengan cap Busi, std = 11,5 - 14,5 K Ohm
  • Memeriksa kabel tegangan tinggi busi dari retak-retak atau kebocoran secara visual ataupun dengan tes percikan.
5. Memeriksa, perawatan dan perbaikan kontak platina, serta pemeriksaan kondensor
  • Pemeriksaan keausan dan kondisi permukaan kontak geser ataupun tetap.
  • Kontak yang miring atau tergeser dapat diperbaiki dengan diratakan menggunakan tang dan amplas halus, namun kontak yang terbakar atau habis karena aus maka harus digantikan dengan yang baru.
  • Memeriksa kondensor, Kondensor yang rusak maka diwajibkan untuk diganti dengan yang baru.
6. Pemeriksaan Nok Platina atau Cam, meliputi pemeriksaan secara visual terhadap kehausan, korosi atau karat, dan kekocakan nok platina atau cam terhadap porosnya.

7. Pemeriksaan dan penyetelan Busi,
  • Memeriksa keausan elektroda pada busi. Jika keausan elektrodanya belebihan maka busi harus digantikan.
  • Memeriksa warnanya dari hasil proses pembakaran yang dibagian ujung insulator dan elektroda busi. Perhatikan pula pada kode busi yang dipergunakan, bandingkan dengan spesifikasi yang telah disarankan.
  • Membersihkan insulatornya dan elektrodanya busi dari endapan karbon dengan menggunakan sikat kawat atau alat pembersih busi. Jika insulator retak atau pecah, maka yang dilakukan ialah businya digantikan.
  • Menyetel celah elektrodanya busi. Secara spesifikasinya : 0,6 - 0,7 mm
8. Penyetelan Celah Platina
Hal ini merupakan penyetelan terhadap kerenggangan terlebar antara kedua permukaan kontak platina. Tujuannya ialah meningkatkan tenaga mesin melalui kesempurnaan tegangan pada koil pengapian.

Langkah dalam penyetelan platina :
  • Membersihkan dan meratakan persinggungan kedua permukaan kontak platina
  • Memposisikan puncak Nok Platina atau cam pada posisi menyentuh tumit ebonit kontak platina dengan cara memutar rotor alternator atau magnet.
  • Mengendorkan baut pengikatnya kontak platina ingat baut jangan sampai lepas, lalu setel besar celah kontak sesuai dengan spesifikasi yang sudah disarankan yaitu 0,3 - 0,4 mm. Lalu celah kontak disetel, kencangkan lagi baut pengikatnya kontak platina.
9. Penyetelan Waktu dari Pengapian
Ini merupakan sebuah kegiatan yang menempatkan waktu atau timing, saat piston mencapai batas dari penempatan yang optimum dengan saat busi memercikan bunga api listrik saat platina mulai akan membuka. Tujuannya ialah untuk meningkatkan tenaga mesin melalui proses pembakaran agar menghasilkan tenaga panas yang sempurna.

Alat yang bisa dipergunakan untuk memeriksa dan menyetel waktu pengapian :
  • Saat mesin Mati : Lampu Indikator, dan multi tester
  • Saat mesin nyala : Timing Light
Langkah Pemeriksaan dan penyetelan waktu pengapian :

*Syarat utama yang harus dipenuhi sebelum menyetel waktu pengapian ialah menyetel celah platina
  • Pemeriksaan pada saat mesin mati dengan menggunakan lampu Indikator atau Multi tester
    • Merangkai alat testernya yang dipergunakan saat posisi kunci kontak ON
    • Memutar rotor alternator searah dengan putaran dari mesin di sekitar langkah dari kompresi - Usahanya, sambil melihat tanda pengapian atau Garis-F dan Penyesuai.
    • Jika ada Perubahan sinyal pada tester terjadi secara bersamaan dengan saat Garis - F sejajar dengan tanda penyesuaian berarti pengapiannya sudah tepat.
    • Apabila perubahan sinyal terjadi sebelum garis F melewati Penyesuai berarti pengapiannya terlalu Voor atau Cepat.
    • Sebaliknya, jika perubahan sinyal pada tester terjadi sesudah Garis - F melewati Penyesuai, berarti pengapiannya lambat atau Naa.
  • Pemeriksaan pada saat mesin menyala atau menggunakan timing light
    • Memasang Timing Light
    • Mesin dinyalakan pada putaran stasioner kurang lebih 1,300 Rpm, lalu arahkan timing light ke tanda penyesuai pada tutup magnetnya.
    • Waktu pengapian tepat jika terlihat garis - F sejajar dengan tanda Penyesuai
    • Apabila Garis- F nya terlihat sebelum melewati Penyesuai berarti pengapian terlalu Vorr atau Cepat.
    • Sebaliknya, jika Garis-F terlihat sesudah melewati Penyesuai, berarti pengapiannya Naa atau terlalu Lambat.
    • Saat putaran tinggi, Waktu pengapian tepat jika terlihat Penyesuai di tengah tanda Advance //
  • Penyetelan Waktu Pengapian
    • Untuk waktu pengapian baterai, penyetel waktu pengapian dilakukan dengan cara mengendorkan baut pengikatnya dari plat dudukan atau piringan kontak platina, lalu menggeser plat dudukan atau piringan kontak platina searah ataupun berlawanan dengan putaran dari rotor magnet.
      • Jika pengapiannya terlalu Voor, maka piringan platina diputar atau digeser searah dengan putaran dari nok atau platina.
      • Jika pengapian terlalu Naa, maka piringan platina diputar atau digeserkan berlawanan dengan putaran nok platina.
    • Untuk pengapian magneto, penyetelan waktu pengapian dilakukan dengan cara mengubah kerenggangan celah platinanya.
      • Jika pengapian terlalu Voor, maka celah platinanya dirapatkan
      • Jika pengapiannya Naa, maka celah platinanya direnggangkan
    • Setelah dilakukan perubahan setelannya waktu pengapian, periksa lagi waktu pengapiannya menggunakan timing light

0 Response to "Penjelasan Lengkap Tentang Pemeriksaan, Perawatan, Perbaikan dan Penyetelan Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor (AC dan DC)."

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel