Penjelasan Lengkap Sistem Pengisian dan Sistem Penerangan

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

HiroApriIto, Karawang - Sistem pengisian dan peneragan dalam kendaraan sepeda Motor ialah sistem kelistrikan yang saling berkaitan, Skema atau diagram kelistrikan sistem pengisian dan penerangan pada kendaraan pada gambar berikut ini.
Sistem Pengisian
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung dari Baterai. Mengapa demikian karena Baterai pada kendaraan bermotor merupakan penyuplai kebutuhan arus listrik pada komponen - komponen sistem kelistrikan misalnya pada Motor Starter, Lampu - Lampu dan lainnya. Satu hal yang harus di ingat ialah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan dapat menyuplai kebutuhan tenaga listriknya secara terus menerus.
Baterai juga harus selalu terisi penuh agar dapat menyuplai kebutuhan atau keperluan listrik setiap waktu yang dibutuhkan oleh sistem kelistrikan pada kendaraan. Dengan kata lain maka kendaraan memerlukan yang namanya sebuah sistem yang disebut dengan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai dan mendukung kinerja baterai dalam menyuplai keperluan listrik ke sistem yang diperlukan saat kendaraan dinyalakan.

Komponen sistem Pengisian Sepeda Motor
1. Sumber Tegangan, fungsinya ialah sebagai penyedia tegangan yang dipergunakan untuk dapat mengisi baterai dan juga menyuplai keperluan sistem - sistem kelistrikan. Sumber tegangan yang diperlukan pada sistem pengisian sepeda motor menerapkan sumber tagangan AC atau Alternating Curent yang disebut dengan Alternator. Alternator terdiri atas kumparan Pembangkit atau Kumparan stator dan Magnet pemanen atau Rotor, fungsinya untuk dapat merubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolak - balik.
2. Baterai, merupakan tempat penyimpanan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian, Energi listrik ini dirubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik sementara dalam bentuk tegangan DC yang diperlukan oleh sebuah sistem kelistrikan kendaraan, dengan didukung oleh sistem pengisian.

Konstruksi sel baterai dari bak atau case, plat positif, plat negatf dan elektrolit pada baterai. Setiap selnya dari baterai ini akan menghasilkan beda tegangan 2 volt. Hal ini disebabkan secara umum sistem kelistrikan kendaraan menggunakan referensi tegangan 12 volt, maka sebuah baterai 12 volt didapatkan dengan cara menggabungkan 6 sel baterai yang di rangkai secara seri.

Kapasitas pada baterai merupakan kemampuan baterai dalam menyimpan sejumlah muatan listrik, yang dinyatakan dalam satuan amper hour (AH). Didalam baterai ini saat terjadi pengosongan ataupun pengisian terjadi sebuah reaksi kimia antara plat positif, elektrolit dan plat negatif. Reaksi ini sebagai berikut.
PbO2 + 2H2SO4 +Pb -> PbSO4 + 2H2O + PbSO4 , ini reaksi untuk Pengosongan.

PbSO4 + 2H2O + PbSO4 -> PbO2 + 2H2SO4+ Pb, ini reaksi untuk pengisian

Dari reaksi ini perubahan muatan pada plat (+), elektrolit ataupun plat (-). Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya lebih besar jika dibandingkan dengan sewaktu Kosong (2H2O). Maka kalian akan dapat memeriksa kapasitas listrik ini dalam baterai dengan pendekaran berat jenis elektrolitnya.

Hydrometer ialah alat yang digunakan untuk dapat mengukur berat jenis elektrolit dari baterai. Besar berat jenisnya elektrolit baterai ini dipengaruhi oleh perubahan dari temperatur, yang mampu berubah sebesar 0,007 setiap kali perubahannya 1 Derajat Celcius. Spesifikasi Besar Jenisnya elektrolit normal ialah 20 Derajat Celcius, maka jika pengurannya dilakukan konversi menggunakan rumus.

S20(c) = St + [0,007 x (t-20)]
Keterangan :

S20(C) ialah Berat Jenisnya pada 20 Derajat Celcius
St ialah Pengukuran
t ialah Temperatur elektrolit saat pengukuran

Sewaktu kalian hendak akan mengisi baterai menggunakan batteray charger, besar arusnya dan lama waktunya dalam pengisian tergantung pada kapasitas dari baterai dan persentase pengosongan baterai yang didapatkan dari hasil pengukuran berat jenisnya elektrolit.

Besar arus dalam pengisian normal 10% dari pada kapasitas baterai, Naun untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian maksimal 50% dari kapasitas baterai.
Lama waktu dari pengisian dapat dirumuskan berikut ini 

Lama Pengisian (Jam) = Kondisi Pengeluaraan (AH) : Arus pengisian x (1,2 s / d 1,5)

3. Rectifier, ialah serangkaian komponen elektrolit, fungsinya sebagai penyearah arus bolak - balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian yang masuk ke baterai ataupun ke lampu - lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh ataupun pada putaran yang tinggi.

Terdapat berbagai jenis rectifier yang dipergunakan pada sistem pengisian kendaraa, ialah : 1. Silicon Rectifier, 2. Silicon Regulator rectifier, 3. Selenium Rectifier, 4. Regulator rectifier.
Regulator rectifier tipe 4 terminal merupakan jenis rectifier yang belakangan ini populer dipergunakan pada sistem pengisia dan peneragan kendaraan.

4. Sekring atau Fuse (10 A), sebagai pengaman dari rangkaian sistem pengisian terhadap kemungkinan adanya hubungan singkat.

0 Response to "Penjelasan Lengkap Sistem Pengisian dan Sistem Penerangan"

コメントを投稿

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel